Renungan Dalam rangka HUT RI ke-78 tahun dan HUT GKJ Sabda Winedhar ke-16 tahun
Bahan: Efesus 4:1-16
Nyawiji adalah bentuk
kata kerja dari kata sawiji yang artinya satunggal (satu), dengan demikian
sawiji berarti menjadi satu atau menyatu. Jika kata sawiji ditambahkan kepada
kata pasamuwan (jemaat) menjadi pasamuwan kang nyawiji berarti jemaat yang
menyatu. Jemaat yang menjadi satu, menjadi satu dalam hal apa? Yang pertama adalah menjadi satu dengan Tuhan
karena jemaat lahir oleh karya penebusan Tuhan Yesus Kristus dimana orang-orang
yang percaya kepadanya kemudian berusaha untuk menyatu dengan Kristus dalam
usaha mengenal dan melakukan panggilanNya. Yang kedua, berusaha menyatu dengan sesama
dalam hal ini sama-sama sebagai anggota gereja dan gereja di Tengah sesame yang
berbeda dalam hal kepercayaan. Pertanyaan kemudian bagaimana agar kita
senantiasa dimampukan menjadi pasamuwan kang nyawiji dengan Tuhan dan sesama?
Rasul Paulus yang pada
waktu itu telah dipenjara karena mengabarkan Injil memberikan nasehat melalui
surat kepada jemaat Efesus.
1) Ayat 4:2 “Hendaklah kamu selalu
rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling
membantu.” Untuk menjadi pasamuwan kang nyawiji maka sikap yang rendah
hati, lemah lembut, sabar, saling membantu harus dibangun dengan baik,
2) Ayat 4:3-6 “Dan berusahalah
memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana
kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah
yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.” Untuk menjadi
pasamuwan kang nyawiji maka kita harus berusaha belajar memahami kehendak
Tuhan, selalu berusaha hidup dalam kehendaknya dan mau dibentuk oleh Tuhan
dengan kuasa RohNya.
Kenapa kita harus
melakukan itu semua?
Karena Tuhan Yesus
telah memberikan kasih karuniaNya kepada kita. Menebus dosa kita dan bahkan
memulihkan kondisi hidup kita sebagai manusia di hadapan Tuhan Allah. Selain itu
Ia juga “memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh
Kristus” Bukankah sedemikian berharganya hidup kita? diberi sesuatu yang
berharga. Selain pemberian yang berharga itu, kita juga dimampukan menjalani
hidup dan panggilan sebagai pasamuwan kang nyawiji untuk bersama mempunyai
pemahaman bahwa kita anak Allah, mencapai kedewasaan dan tumbuh ke arah
kesempurnaan Kristus. Ringkasnya: Tata pasamuwan kang Nyawiji menjadi cerminan
orang-orang pilihan Allah. Selain itu kita dikuatkan, karena iman dan hidup
kita tidak aman-aman saja, seringkali kita diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan.
Oleh karena itu untuk
tetap menjadi pasamuwan kang nyawiji mari kita selalu melekat dengan Tuhan, belajar
memahami kehendakNya, dan sekaligus mewujudkan panggilanNya melalui sikap rendah
hati, lemah lembut, sabar dan penuh kasih satu dengan yang lain. Selamat
merayakan hidup dan panggilan Tuhan. Amin