Friday, February 2, 2018

JADILAH PADAKU MENURUT PERKATAAN-MU!

2 Samuel 7:1-11, 16, Mazmur 89: 1-4, 19-26, Roma 16: 25-27, Lukas 1: 26-38

Pengalaman iman seseorang berbeda satu dengan yang lain karena peristiwa yang dihadapi juga berbeda. Tetapi sekalipun demikian ada satu muara yang sama dalam kesaksian iman yaitu tunduk dan patuh kepada Tuhan sebagai wujud kesaksian iman. Walapun konsekuensi dari ketundukkan dan kepatuhan mengandung konsekuensi dan resiko yang berat, namun itulah akhir dari hasil perbuatan dan pengalaman iman. Sama seperti yang dikatakan Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38). Namun bukan perkara mudah untuk mengucapkan kesaksian iman yang luarbiasa itu, dibutuhkan penyerahan diri yang total.  Maria manusia biasa yang mengalami pergumulan seperti anda. Rasa kuwatir, tidak percaya, ragu akan karya Tuhan, perasaan ingin menolak adalah beberapa sikap yang seringkali ditunjukkan oleh manusia yang mencoba menghindar dari pilihan Allah.
Tetapi mari kita meneladan perkataan Maria, “sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan” adalah pengakuan yang ditunggu Allah. Kamu adalah hamba Tuhan, bukan hamba uang, bukan hamba manusia, bukan hamba iblis;  tetapi sekali lagi bahwa kamu hamba Tuhan. Kalau Tuhan memilih dan menghendaki kamu melakukan karyaNya, yang Dia butuhkan dari kamu adalah pengakuanmu bahwa kamu adalah hamba Tuhan. Sayangnya banyak diantara kita yang masih sulit dan kesulitan menerima kenyataan bahwa dirinya adalah hamba Tuhan. Semua yang dilakukan dan diucapkankan harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Tidak boleh “sakarepe dhewe” atau “pingin menang-menangan dhewe”, semua perlu disesuaikan dengan rencana Allah. Kalau kamu sudah bisa mengakui dirimu bahwa kamu adalah hamba Tuhan, maka kamu akan bisa berkata “jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Kalau sudah mengakui dia adalah hamba Tuhan,maka dia akan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Itulah yang ditunjukkan oleh Maria dihadapan Malaikat yang diutus oleh Tuhan. Maria mengambil bagian yang harus dilakukan hamba-hamba-Nya yaitu tunduk terhadap apa yang direncanakan Allah sehingga mereka taat melakukan tugasnya.
Minggu Advent keempat mengingatkan kepada kita semua bahwa kita adalah hamba Tuhan, orang-orang yang dipilihNya. Allah selalu menunggu pengakuan kita. Sekaligus Allah menghendaki agar kamu mau melakukan kehendakNya sekalipun penuh dengan tantangan dan resiko yang harus dipikulnya. 

No comments:

Post a Comment